Gunung Lawu 31 Maret - 5 April2015

Selasa, Maret 31, 2015

Yaps. The adventure has just begun.

Kali ini pilihan gunung yang di daki adalah Mt. Lawu dengan 3265 Mdpl. gunung Lawu terletak antara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ada banyak jalur yang dapat di lalui saat melakukan pendakian Gunung Lawu. Diantaranya ada Cemoro Sewu (Magetan, Jawa Timur), Cemoro Kandang (Karanganyar, JawaTengah) dan ada juga melalui Candi Cetho. Biasanya para pendaki lebih banyak memilih jalur Cemoro Kandang ataupun Cemoro Sewu. Dan sedikit sekali pendaki yang memilih jalur candi cetho. Katanya sih selain jalur treknya yang lebih panjang, jalur tersebut juga memiliki banyak kejutan saat pendakian.

Meeting point di stasiun senen. Dan perjalanan di mulai dengan menggunakan kereta progo jurusan Senen - Lempuyangan


Tiba di Lempuyangan Jogja sekitar jam 06.30 pagi, dilanjutkan dengan sarapan di salah satu kedai angkringan depan stasiun.


Perjalanan dilanjutkan dengan menaiki kereta Ka Sriwedari ke stasiun solo.


Saat melakukan pendakian kemarin, gw pribadi kurang memahami jalur jalur tersebut. Karena saat di ajak juga ga banyak informasi yang gw dapat mengenai situasi dan kondisi pendakian yang sebenarnya. Sehingga persiapan gw kurang, rasa takut, panik, dan stress juga menyelimuti selama pendakian.

Rombongan pendakian kali ini terdiri dari 5 orang. Terdiri dari 3 laki-laki dan 2 perempuan. 2 rekan laki laki sudah pernah melakukan pendakian Mt. Lawu tapi melalui jalur cemoro kandang. Ketiga laki-laki tersebut sudah terbilang senior dalam melakukan aktivitas pendakian. Terlihat dari kesiapan mereka saat pra-hiking.

Tanggal 01 April 2015
Jalur yang kita lalui adalah Candi Cetho yaitu salah satu jalur yang jarang dipakai oleh para pendaki. Start pendakian dari camp Candi Cetho jam 13.00 siang, dan sampai di pos 2 jam 16.30 (3,5 Jam). Hari sudah sore dan tubuh sudah lelah, kitapun memutuskan untuk membangun tenda di pos 2. Situasinya hujan deras dan banyak nyamuk hutan yang dashyat banget gigitannya. Oya, selama pendakian sampai di pos 2 tak terlihat 1 rombongan pun yang naik ataupun turun melalui jalur candi cetho tersebut.

Candi Cetho
Pintu Masuk Candi Cetho

Jalur pendakian menuju Pos 1



Tanggal 02 April 2015
Pendakian di lanjutkan jam 12.00 siang, setelah sarapan, berbenah tenda dan perlengkapan lainnya. Dari pos 2 ke pos 3 lumayan jauh sekali, jalurnya juga buat gw pribadi kelelahan. Dimana sering sekali dengkul kaki ketemu dada. Kebayangkan kalo sepanjang jalur harus kaya gitu. Saking lelahnya gw juga keseringan berhenti sejenak, karena bener bener ngerasa ga kuat buat terus naik. Sampai pada akhirnya dari pos 3 menuju ke pos 4 gw sempet nangis saking merasa ga kuatnya antara kaki dan punggung yang udh ga sejalan. Rasa putus asa juga sempat menyelimuti. Sampai akhirnya rombongan gw memutuskan untuk nge camp lagi di pos 4 dan melanjutkan perjalanan esok hari. Berhubung hari juga sudah mulai gelap. Sekitar jam 17.30 kita mendirikan tenda di pos 4. total perjalanan hari ke2 sekitar 5,5 Jam. Lagi lagi di pos 4 di guyur hujan deras dan suhu semakin dingin.







Tanggal 03 April 2015
jam 9.30 pagi Kami melanjutkan kembali perjalanan menuju pos 5, kali ini treknya masih wajar, ga sesadis dari pos 2, pos 3 ke pos 4. Dan rasa semangat gw juga kembali timbul untuk bisa sampai puncak. Pemandangan juga mulai menghiasi perjalanan, dari pohon cemara, padang sabana dan eidelweis yang memukau mata. Rasa lelah juga tidak terasa. 

Tapi, tiba tiba cuaca hujan deras, dan mau ga mau kita tetap melanjutkan perjalanan dikarenakan takut terjadi hipotermia. Nah disitulah gw mulai drop tapi harus tetap melangkah sampai camp mbok yem (satu satunya warung yang ada di puncak lawu). Jalur menanjak, licin, bebatuan, dan seperti melintasi jalanan air terjun. jalur tersebut juga jalur menuju hargo dalem, pasar dieng dan pasar batu. Bener bener situasi yang tidak akan pernah terlupakan.

Sesampainya di mbok yem jam 15.00, gw pun langsung lemas tak berdaya, dan langsung di gantikan baju.

(Total perjalanan dari candi cetho sampai Mbok Yem sekitar 15,5 jam *kebanyakan istirahatnya*)
















Tanggal 4 April 2015
Saat matahari terbit, kita naik lagi menuju puncak tertinggi gunung lawu, yaitu hargo dumilah. Lagi lagi harus menanjak dengan kondisi jalur yang bebatuan. Sekitar 15 menit saja untuk sampe puncak. Dan wawwww.. indahnyaaa ketika bisa menyaksikan dengan mata sendiri, kalo Indonesia itu bener bener mempesona. Sayang, Hp gw rusak saat hujan hujanan kemaren. Jadi ga banyak foto foto yang berhasil gw dokumentasikan. 

Ga lama kita berada di puncak, kita pun bergegas untuk packing dan melanjutkan perjalanan untuk turun gunung. Tak lupa kita pun isi energi dulu dengan sarapan di warung mbok yem tersebut.

Turun (10.00), kita melewati jalur cemoro kandang. Nah, kalo disini lumayan ketemu banyak pendaki. Tidak seperti sebelumnya saat naik melalui candi cetho. Saat turun, gw hanya berduaan sama dengan teman perempuan. Karena 3 laki laki lebih dulu turun (entahlah). Awal jalurnya landai, pos 5, pos 4 sampai di pos 3. nah dari pos 3 ke pos 2 dan ke pos 1 jalurnya lumayan panjang, terjal, bebatuan dan licin. jatuh dan kepleset juga sering kita alami. Dan dari pos 1 ke basecamp cemoro kandang juga masih lumayan panjang, hanya saja sudah mulai landai kembali. 

Kita sampai basecamp jam 18.30 (total 8,5 jam, pake istirahat sebentaran doang)














Tanggal 5 April 2015
Berhubung ketinggalan kereta, karena planning awalnya pulang jam 5 sore kemarin tanggal 4 april 2015 dari stasiun kereta lempuyangan. Dan waktu ternyata tidak memungkinkan. Jadilah kita naik Bis untuk pulang keesokan harinya atau hari ini tanggal 5 april 2015.

Pada intinya, Bukan senior ataupun pemula yang membedakan. Saat mendaki kita semua sama. Dan harusnya kalo mau pendakian mesti terbuka dengan kondisi jalur yang akan di lalui. Jadi semua anggotanya sudah memiliki kesiapan sebelum pendakian. Saling menjaga satu sama lain, saling membackup, tidak meninggalkan satu sama lain. Susah dan senang di tanggung bersama. Permasalahan yang dihadapi juga diselesaikan bersama. 

Dan kepribadian seseorang yang sebenarnya akan terlihat saat kita melakukan petualangan. Dan benar saja. Meskipun gw banyak kecewa dengan rekan trip kali ini. Tetab saja bagi gw ini adalah petualangan yang spekta. Karena ketika di tinggal, buat gw amaze sama diri sendiri karena bisa menyelesaikan petualangan tanpa bantuan orang lain. Dan ini pelajaran yang sangat berharga buat gw.

Oya, pelajaran tambahan yang bisa di dapat dari petualangan kali ini adalah *Partner* yups, karena partner akan menentukan petualangan akan menyenangkan atau tidak. 

Thanks guys. You're so amazing. !!!

You Might Also Like

0 komentar